Kira-Kira Aku Terkena Self Sabotage Gak Ya!?

Halo Sahabat Berdikari!

Kamu orang yang gak pede? Sering nunda-nunda pekerjaan? Jangan-jangan masuk gejala Self Sabotage nih! Self-sabotage gak baik banget loh buat diri karena bisa bikin kehilangan jati diri dan terlalu membatasi hak-hak personal nih. Emang apa sih Self-sabotage tuh?

Self Sabotage adalah perilaku atau pola pikir manusia yang membuatnya mencegah atau menunda seseorang untuk melakukan apapun yang diinginkan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Perilaku ini terjadi secara sadar maupun tidak sadar.

Dan ternyata, Self Sabotage itu bahaya loh! Kenapa? Karena jika semakin lama dibiarkan, perilaku tersebut malah akan menghalangi dan membatasi hak baik bagi diri kita sendiri. Alhasil, kita akan sering merasa sedih dan terus merasa tertekan.

Menurut Gracia, seorang psikolog, terdapat beberapa tanda yang dapat dikenali ketika melakukan self-sabotage yaitu menunda pekerjaan yang seharusnya sudah diselesaikan, memilih pergi ketika hal yang dilakukan tidak berjalan dengan lancar, merendahkan diri sendiri, hingga memiliki hubungan dengan orang yang memberi pengaruh buruk.

Lalu, faktor apa aja sih yang bisa menyebabkan seseorang menyabotase dirinya sendiri?

1. Pola yang Dipelajari Ketika Masa Kecil

Sabotase diri bisa terjadi karena pola yang dipelajari ketika masa kanak-kanak dan dilakukan secara berulang. Misalnya, orang tuamu tidak pernah memberikan perhatian, kecuali saat mereka marah. Mungkin saja kamu merasa bahwa membuat orang marah jadi salah satu cara mendapatkan apa yang diinginkan.

2. Dinamika Hubungan Masa Lalu

Jika pernah merasa tidak didukung atau didengarkan dalam hubungan percintaan, kamu bisa kesulitan berkomunikasi secara efektif dalam hubungan selanjutnya. Saat mengalami konflik dengan pasangan, kamu cenderung memilih untuk diam dan tidak mengungkapkan apa yang dipikirkan dan dirasakan.

3. Takut Gagal

Takut gagal dalam pekerjaan, hubungan, atau menjadi orang tua yang baik mungkin bisa membuat kamu secara tidak sengaja menyabotase diri sendiri untuk menghindari kegagalan tersebut. Pikiran bawah sadarmu akan menganggap bahwa saat tidak mencoba hal tersebut, maka kamu tidak akan merasakan gagal.

4. Kebutuhan untuk Memegang Kendali

Ketika memegang kendali, mungkin kamu merasa siap untuk menghadapi situasi apa pun. Contohnya saat menunda mengerjakan tugas, kamu mungkin khawatir tidak bisa menulisnya dengan baik. Kamu pun tahu jika dikerjakan di menit terakhir deadline, kualitas tulisan tersebut mungkin tidak akan baik. Namun, kamu merasa berhasil mengendalikan hasilnya karena memang memilih untuk menuliskannya di waktu-waktu terakhir.

Nah jadi gimana nih Sahabat Berdikari, apakah kalian terkena Self Sabotage?