Hakikat I’tikaf

Assalamualaikum Sahabat Berdikari

Sahabat Berdikari tau ga sih apa itu I’tikaf dan apa keuntungannya apabila kita melakukan?

Ada 1 ungkapan menarik oleh Ibnul Qayyim rahimahullāh Ta’āla di kitab Za’adul Ma’ād.

Beliau mengatakan bahwasanya:

“Hakikat i’tikaf adalah khalwah dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”

Fungsi pokok i’tikaf adalah seperti perkataan Ibnul Qayyim adalah al-khalwah, yang artinya bersepi-sepi, berduaan hanya dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Hati setiap manusia memerlukan saat-saat untuk mengadu kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, saat-saat dimana kita bermunajat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, kondisi dimana tidak ada yang mengganggu antara kita dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan syariat yang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ajarkan untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut adalah dengan ber-i’tikaf.

Oleh karena itu, saat i’tikaf kita dianjurkan untuk memperbanyak melakukan ibadah-ibadah individual. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menuntunkan adanya ruang khusus untuk beri’tikaf yaitu di masjid, dimana tidak diganggu orang, tidak ada orang datang mengajak ngobrol, tidak ada orang yang lewat hilir mudik, sehingga bisa maksimal dalam bermunajat dan berdua dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Oleh karena maksud itikaf adalah berkhalwah, maka tidak sepatutnya i’tikaf diisi dengan kegiatan yang sifatnya komunal, bersama dengan banyak orang. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh